Aku Bukan Anak Kecil Lagi Bunda…
By:Vicky Avidia
By:Vicky Avidia
Namaku Anastasha , biasa dipanggil Tasha.Aku sudah berumur 12 tahun,dan tanggal 2 juli nanti aku sudah berumur 13 tahun.Aku adalah anak tunggal,yang memiliki orang tua yg serba berkecukupan.
“Sayang…bangun,bangun,ini sudah siang!”itu adalah kata-kata bunda ketika pagi hari untuk membangunkan aku.Hari-hariku lumayan berbeda dengan yang lain,mulai dari kegiatanku di rumah,sikap orang tua ku pada ku,dan masih banyak lg perbedaan yg lain.
Bunda dan Ayah selalu bilang kalau aku masih kecil..Padahal gak kok!!Buktinya aku di sekolah tidak perlu di tungguin,aku bisa makan sendiri,dan aku juga bisa menulis.Umurku saja sudah 12 tahun,kenapa harus dibilang anak kecil!!Aku sangatlah tidak suka dengan kelakuan orangtua ku yg terlalu mengaturku seperti anak anak yg masih SD.Mana lagi!teman-temanku selalu mengejeku dengan kata kata “Anak Bunda anak Bunda!!”huuuhhh….Bi’Ani juga selalu menganggapku seperti anak SD.Aku ingin katakan pada semua orang kalau aku sudah besarr,dan tidak usah diperlakukan seperti anank SD lagi!!
Untung ada sahabatku yang selalu siap membantuku,namanya Sheila.Dia selalu menenangkan ku bila aku sudah tidak kuat diperlakukan seperti anak kecil.Tapi kadang-kadang dia suka berkata “Udahlahh tash,orangtua kamu tuu cuma mau nunjukin bahwa orangtua kamu tu sayang banget ma kamu…”tapi aku terus bersabar.Dan kadang ada benernya juga siihh kata-kata orangtuaku,tapi aku gak suka di perlakukan seperti anak kecil.Lanjutt ke pagi harii…Setelah bunda berhasil membangunkanku,aku bergegas mandi dan langsung mengambil tas orangeku yang dibelikan Ayah di Paris.Dan Bunda sudah berkata lagi,”Nak,ayo cepet nanti telat lho!!Bunda udah siapin roti ni buat kamu..ayo cepet!”.Sambil aku memakai sepatu taliku yg berwarna abu itu,aku menjawab”Iya bundaaa…”.Akupun keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang makan.Aku ambil sepotong roti dan langsung berlari ke luar karena sudah telat.hhe.Sesampai di sekolah….apa yg terjadi??anak-anak sesekolah mulai mengejekku,dan aku hanya menghembuskan nafas..dan fyuuhhh!!
Sheila mulai menasehatiku supaya bersabar,dan kata-katanya selalu diulang..”Tashaa..kamu beruntung,kamu beruntung memiliki orang tua yg sangat sayang pada mu,kalau kamu sakit hati sama ejekan anak-anak udahh laa tabah aja..lg pula mereka bakal capek sendiri kok!!”.Dan aku menarik nafas panjang”Huuuhhh…okeyh!okeyh!S-H-E-I-L-A kamu gak tau,gimana rasanya jadi akuu..yaaa walau ada kata-kata kamu yg bener tapi aku gak bisa terimaaa,aku gak mau kayak gini muluu..”Dan kali ini Sheila rada menyerah,dia sudah kehabisan akal,dan bingung dibuatnya.Sheila berlari menuju kantin ,dan Tasha mulai kebingungan.”Bagaimana aku membuktikan kalau aku sudah besar??Bagaimana??”.Tiba-tiba dia punya akal,dengan cara naik sepeda roda2(Tasha tidak bisa naik sepeda roda2),dan dia berfikir bahwa dengan bisa naik sepeda roda2 dia akan dianggap sudah besar.Dan ternyata setelah belajar menaiki roda 2 dan Bunda melihatnya Bunda malah berkata “ Waahh..kamu baru bisa naik sepeda roda 2 nak,kalah dong sama anak kelas 1.” Dan keluhan pun terucap kembali..”Huuhh kenapa bunda malah bilang begituu!!”
Saat ku bercerita pada Sheila via telefon,dan terjadilah percakapan begini:Sheila:“Duuh Tasha kamu salah caranya”aku:”Gimana lagi Shell??”Sheila:”Kamu kan biasanya nyuruh-nyuruh tuu ke bibi , sekarang kamu coba dengan melakukan segala hal sendiri!”aku:”Ok..akan ku coba!makasih ya Shelll!”tttuuuutt(ditutup telefonnya).Tasha pun berfikir ,dan ada ide yg cukup bagus yaitu dengan pergi ke sekolah tanpa dianter Pak Opik.
Esok harinya ia dengan semangat , langsung ke meja makan sangaat pagi dan ia mengolesi menteganya pada roti sendiri(biasanya sama bunda),dan Bunda hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata”Apa yg kali ini anak ku lakukan?” Ayah datang dan berkata “Wahh ada yg rajin yaa bund??” Ibu menjawab “Iyaa…tapi hebat ya yah?Bisa sendiri..”Aku hanya menggelengkan kepala dan senyum – senyum sendiri.Ku makan rotiku tersebut ,dan ku ambil segelas susu di dapur.Aku berpamitan dan langsung lari “Ayah , Bunda aku berangkat yaa…Bunda gak usah khawatir kalau ada apa-apa Tasha gak sama Pa Opik kokk..Bunda ke mall aja!!udaa yaa bundd tasha pergii!!” Bunda mengejarnya dan berkata”Tasha, Pa Opik udah nunngu”Tasha hanya tersenyum “Bunda tenang aja yaa…daaahhh”Bunda pun terpaksa “Ya udaa yaa nakk hati-hatii!!”Saat dilihat tidak ada Tasha,Tasha sangat cepat larinya.Hari demi hari Tasha makin berani,dan makin mandiri,Bunda sangat tidak sangka ternyata Tasha sudah besar bukanlah anak kecil lagi yg harus ditungguin di sekolah sama Pa Opik!
“Sayang…bangun,bangun,ini sudah siang!”itu adalah kata-kata bunda ketika pagi hari untuk membangunkan aku.Hari-hariku lumayan berbeda dengan yang lain,mulai dari kegiatanku di rumah,sikap orang tua ku pada ku,dan masih banyak lg perbedaan yg lain.
Bunda dan Ayah selalu bilang kalau aku masih kecil..Padahal gak kok!!Buktinya aku di sekolah tidak perlu di tungguin,aku bisa makan sendiri,dan aku juga bisa menulis.Umurku saja sudah 12 tahun,kenapa harus dibilang anak kecil!!Aku sangatlah tidak suka dengan kelakuan orangtua ku yg terlalu mengaturku seperti anak anak yg masih SD.Mana lagi!teman-temanku selalu mengejeku dengan kata kata “Anak Bunda anak Bunda!!”huuuhhh….Bi’Ani juga selalu menganggapku seperti anak SD.Aku ingin katakan pada semua orang kalau aku sudah besarr,dan tidak usah diperlakukan seperti anank SD lagi!!
Untung ada sahabatku yang selalu siap membantuku,namanya Sheila.Dia selalu menenangkan ku bila aku sudah tidak kuat diperlakukan seperti anak kecil.Tapi kadang-kadang dia suka berkata “Udahlahh tash,orangtua kamu tuu cuma mau nunjukin bahwa orangtua kamu tu sayang banget ma kamu…”tapi aku terus bersabar.Dan kadang ada benernya juga siihh kata-kata orangtuaku,tapi aku gak suka di perlakukan seperti anak kecil.Lanjutt ke pagi harii…Setelah bunda berhasil membangunkanku,aku bergegas mandi dan langsung mengambil tas orangeku yang dibelikan Ayah di Paris.Dan Bunda sudah berkata lagi,”Nak,ayo cepet nanti telat lho!!Bunda udah siapin roti ni buat kamu..ayo cepet!”.Sambil aku memakai sepatu taliku yg berwarna abu itu,aku menjawab”Iya bundaaa…”.Akupun keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang makan.Aku ambil sepotong roti dan langsung berlari ke luar karena sudah telat.hhe.Sesampai di sekolah….apa yg terjadi??anak-anak sesekolah mulai mengejekku,dan aku hanya menghembuskan nafas..dan fyuuhhh!!
Sheila mulai menasehatiku supaya bersabar,dan kata-katanya selalu diulang..”Tashaa..kamu beruntung,kamu beruntung memiliki orang tua yg sangat sayang pada mu,kalau kamu sakit hati sama ejekan anak-anak udahh laa tabah aja..lg pula mereka bakal capek sendiri kok!!”.Dan aku menarik nafas panjang”Huuuhhh…okeyh!okeyh!S-H-E-I-L-A kamu gak tau,gimana rasanya jadi akuu..yaaa walau ada kata-kata kamu yg bener tapi aku gak bisa terimaaa,aku gak mau kayak gini muluu..”Dan kali ini Sheila rada menyerah,dia sudah kehabisan akal,dan bingung dibuatnya.Sheila berlari menuju kantin ,dan Tasha mulai kebingungan.”Bagaimana aku membuktikan kalau aku sudah besar??Bagaimana??”.Tiba-tiba dia punya akal,dengan cara naik sepeda roda2(Tasha tidak bisa naik sepeda roda2),dan dia berfikir bahwa dengan bisa naik sepeda roda2 dia akan dianggap sudah besar.Dan ternyata setelah belajar menaiki roda 2 dan Bunda melihatnya Bunda malah berkata “ Waahh..kamu baru bisa naik sepeda roda 2 nak,kalah dong sama anak kelas 1.” Dan keluhan pun terucap kembali..”Huuhh kenapa bunda malah bilang begituu!!”
Saat ku bercerita pada Sheila via telefon,dan terjadilah percakapan begini:Sheila:“Duuh Tasha kamu salah caranya”aku:”Gimana lagi Shell??”Sheila:”Kamu kan biasanya nyuruh-nyuruh tuu ke bibi , sekarang kamu coba dengan melakukan segala hal sendiri!”aku:”Ok..akan ku coba!makasih ya Shelll!”tttuuuutt(ditutup telefonnya).Tasha pun berfikir ,dan ada ide yg cukup bagus yaitu dengan pergi ke sekolah tanpa dianter Pak Opik.
Esok harinya ia dengan semangat , langsung ke meja makan sangaat pagi dan ia mengolesi menteganya pada roti sendiri(biasanya sama bunda),dan Bunda hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata”Apa yg kali ini anak ku lakukan?” Ayah datang dan berkata “Wahh ada yg rajin yaa bund??” Ibu menjawab “Iyaa…tapi hebat ya yah?Bisa sendiri..”Aku hanya menggelengkan kepala dan senyum – senyum sendiri.Ku makan rotiku tersebut ,dan ku ambil segelas susu di dapur.Aku berpamitan dan langsung lari “Ayah , Bunda aku berangkat yaa…Bunda gak usah khawatir kalau ada apa-apa Tasha gak sama Pa Opik kokk..Bunda ke mall aja!!udaa yaa bundd tasha pergii!!” Bunda mengejarnya dan berkata”Tasha, Pa Opik udah nunngu”Tasha hanya tersenyum “Bunda tenang aja yaa…daaahhh”Bunda pun terpaksa “Ya udaa yaa nakk hati-hatii!!”Saat dilihat tidak ada Tasha,Tasha sangat cepat larinya.Hari demi hari Tasha makin berani,dan makin mandiri,Bunda sangat tidak sangka ternyata Tasha sudah besar bukanlah anak kecil lagi yg harus ditungguin di sekolah sama Pa Opik!
**
Tggl 2 juli….
Bunda ingin memberi kejutan pada Tasha,dan Bunda punya ide.Pagi-pagi sekali Bunda mematikan semua lampu,dan ketika Tasha mengambil roti dan gelas di dapur..Pruuuiiiittt!!!(suara trompet yg ditiup Ayah,Bunda,Bibi,Pa Opik)dan Bunda memutar video diwaktu kecil..Dimana dia amatlah berbeda dengan yg sekarang , masa kecilnya penuh tawa.Dengan mata yg masih 7watt(emangg lampuuu…)dia berusaha melihat video itu.Dan setelah berhasil membuka matanya,ia menangis ketika melihat video itu.Dan kini ia tau mengapa ayah bunda nya terlaru memanjakanya,karena bagi mereka aku adalah anugerah terindah…
Dan mulai saat ini dia tidak dipermalukan lg,sekarang Ayah Bundanya sudah mengerti bahwa anaknya Anastasha sudah besar!!
*******
Tggl 2 juli….
Bunda ingin memberi kejutan pada Tasha,dan Bunda punya ide.Pagi-pagi sekali Bunda mematikan semua lampu,dan ketika Tasha mengambil roti dan gelas di dapur..Pruuuiiiittt!!!(suara trompet yg ditiup Ayah,Bunda,Bibi,Pa Opik)dan Bunda memutar video diwaktu kecil..Dimana dia amatlah berbeda dengan yg sekarang , masa kecilnya penuh tawa.Dengan mata yg masih 7watt(emangg lampuuu…)dia berusaha melihat video itu.Dan setelah berhasil membuka matanya,ia menangis ketika melihat video itu.Dan kini ia tau mengapa ayah bunda nya terlaru memanjakanya,karena bagi mereka aku adalah anugerah terindah…
Dan mulai saat ini dia tidak dipermalukan lg,sekarang Ayah Bundanya sudah mengerti bahwa anaknya Anastasha sudah besar!!
*******
0 comment:
Posting Komentar